udah hampir 4th g buka blog...ternyata banyak yg responsif tentang info PPDS BK, mohon maaf sbelumnya krn g bisa balesin apa yg semua tanyakan....
saat ini gw pengen nulis curcolan tentang PPDS BK, mungkin bs jadi masukan juga....
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada hari Kamis, tanggal 02 - 06 - 2016 semua peserta PPDS BK di Universitas kami mendapatkan Undangan Pertemuan oleh Kemenkes mengenai :
" Sosialisasi dan Penandatanganan surat perjanjian antara Kemenkes Kesehatan dengan Peserta Penerima Bantuan PPDS/PPDGS"
Awal menerima surat undangan tersebut, saya pun merasa aneh, "surat perjanjian" ?? surat perjanjian apa? yang mana lagi? bukankah saat dulu sosialisasi pertama kali kami sudah tandatangan?
Usut punya usut,ada yang mnyebutkan alsaan karena banyak peserta PPDS BK setelah lulus yang tidak kembali ke tempat asal masing-masing, kendati itu benar atau tidak, sy pun tidak tau..
Hari itu pun tiba, pertemuan diawali pembukaan oleh Dekan, kemudian dilanjutkan presentasi Sosialisasi oleh perwakilan dari Kemenkes (sy berharap Mentri Kesehatan pun hadir, tp bagaimana mungkin hadir hanya untuk menemui kami yang hanya minta bantuan untuk sekolah)
Para PPDS pun secara antusias mendengarkan, apa sih sebenarnya tujuan pertemuan ini, dan untuk apa?Ternyata pada presentasi tersebut banyak peraturan-peraturan baru dimana kami sebagai PPDS BK yang sudah lama baru mengetahui hal itu, dan tidak ada sosialisasi kepada kami
PERTANYAAN BESAR : "Jika peraturan sebuah perjanjian berubah tanpa ada sosialisasi atau sepengetahuan kepada pihak ke 2, APAKAH secara HUKUM perjanjian tersebut masih berlaku?"
Suasana semakin memanas ketika sesi tanya jawab pun dimulai, sedikit perdebatan mengenai masalah peraturan yang bisa sy kutip :
- apakah ini merupakan perjanjian baru?bagaimana dengan perjanjian yg pertama kali kami tandatangani?jika kami tidak setuju dengan perjanjian ini, bolehkah kami tidak tandatangan?
- ternyata jawaban dari Pihak Kemenkes pun sangat mengejutkan, kapan kalian tandatangan?karena perjanjian ini baru pertama kali ini dibuat, yang dulu adalah surat pernyataan bukan perjanjian (whattttttt????? maksud lo?bedanya apa???)
- dengan tenang pun salah satu dari kami menjawab --> jika memang dl bukan suatu perjanjian, wajar saja jika senior2 kami yang sudah lulus tidak kembali ke tempat asal masing-masing, dan kemenkes pun tidak boleh menyalahkan karena itu bukan suatu perjanjian
- ziiinnnnggggggg....pihak kemenkes pun terdiam......
- megenai masalah biaya yang diberikan, kenapa dari dulu selalu berubah, dan berubahnya selalu merugikan?dulu kami pernah mendapatkan biaya bantuan sekitar 18jt, kemudian tahun berikutnya turun menjadi 14jt, kemudian semester berikutnya pun turun lagi menjadi 10jt sampai sekarang, kenapa bisa seperti itu?
- lagi-lagi jawaban pihak kemenkespun sangat mengejutkan, memang benar dulu bantuan biaya untuk PPDS adalah sebesar 18jt, kemudian turun sampai 10jt, itu dikarenakan ada penemuan dari BPK kepada kemenkes bahwa dikatakan kemenkes TERLALU ROYAL memberikan bantuan kepada PPDS, sehingga biaya diturunkan (whoootttttt????lg2 jawaban yg bikin emosi...Itu urusan lo sama BPK kelesssss.....)
- lah....tapi kami dulu menandatangani perjanjian tersebut berdasarkan permenkes saat itu, jika ada perubahan, harusnya disosialisasikan dulu, klo seperti ini berarti merubah secara sepihak, dan harusnya perjanjian batal....
- pihak kemenkes menjawab lg--> sekarang sudah ada permenkes yang terbaru, didalamnya tertulis, jika ada permenkes terbaru yang dikeluarkan, permenkes lama tidak berlaku...(cape dech....mene ketehe...ane taunya tandatangan ya sesuai permenkes saat itu gan...klo ente mo terbaru y hrs tanda tangan ulang lg...)
- Oh....berarti secara logika, kita semua peserta PPDS bisa dipermainkan, mau rubah apapun kemenkes selalu bisa dan benar, tinggal buat peraturan baru...kemenkes aman.....
- untuk masalah penghentian biaya bantuan, sejak kapan ada peraturan diberhentikan selama masa studi + tambahan 2 semester (diluar penugasan)?sejak kapan perarturan ini berlaku?karena saat kami tandatangan dulu, peraturan yang tertulis adalah 1,5x masa studi (hadehhh...lagi2 ngerubah semaunya aja....mau lo apa si??)
- zingggggggg lagi...tidak ada jawaban yg jelas dari kemenkes........
Dan......akhirnya.......Kekecewaan pun diterima oleh Pihak Kemenkes......
para peserta PPDS pun tidak ada yang menandatangani surat perjanjian itu.....Pihak Kemenkes pun berjanji akan berkonsultasi terlebih dahulu kepada bagian HUKUM untuk masalah perubahan-perubahan yang terjadi.....
Saran untuk KEMENKES :
- perjanjian adalah suatu persetujuan antara kedua belah pihak, jika da perubahan tolonglah disosialisasikan, jangan merubah seenaknya sendiri apalagi sampai merugikan kami
- kami memang bukan orang hukum, pengetahuan kami terbatas tentang hukum, namun jangan mentang2 kalian berkuasa, dapat merubah sesuai kenginan kalian sendiri, KONSISTEN dengan apa yang kalian janjikan, posisi kami disini memang lemah, kami bisa sekolah karena bantuan kalian, tp tolong hargai apa yang sudah disepakati
mungkin ini curcolan sy saat ini, yang sy tulis itu adalah apa sy dengar saat pertemuan saat itu
semoga bisa jadi masukan untuk temn2, berpikir ulang untuk mengambil PPDS BK dan bisa jadi masukan untuk Kemenkes (klo ada yang baca si...)
Waduh.. Lg mau masuk ppds-bk untuk pendaftaran.. Jadi bgmn seharusnya.. Krn mengharapkan beasiswanya.. Mohon masukan
BalasHapusThx infonya dok...mending mandiri aja kali yaa...senior yg pake BK jg ceritanya miris2...pas baca blog ini makin miris aja... :(
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusThx infonya dok...mending mandiri aja kali yaa...senior yg pake BK jg ceritanya miris2...pas baca blog ini makin miris aja... :(
BalasHapus